Ketidakpedulian dan Keegoisan

CERPENKU
"Ketidakpedulian dan Keegoisan"

    Di sebuah rumah tinggalah sepasang suami istri. Mereka adalah petani. Suatu hari sepasang suami istri tersebut pulang berbelanja. Seekor tikus pun penasaran apa isi dari belanjaan petani tersebut. Betapa terkejutnya ia ketika melihat belanjaan sang petani adalah sebuah perangkap tikus. ia pun segera memberitahukan hal ini pada hewan lainnya.
   Ia pun pergi ke kandang ayam dan menceritakannya, tetapi ayam menjawab "aku turut bersedih tikus, tapi perangkap tikus tidak berpengaruh padaku". Lalu tikus pun pergi ke hewan lainnya. Hewan kedua yang ditemuinya adalah seekor kambing. kambing pun menjawab "Aku turut bersimpati padamu tikus, tapi aku tidak bisa melakukan apapun".
   Lalu ia pun pergi menceritakan pada sapi, namun ia kembali mendapat jawaban yang sama "Maaf tikus, perangkap tikus tidak mempan untukku". Ia lalu berlari menemui ular di dalam hutan dan menceritakan hal itu, tetapi ular berkata "Perangkap tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku". Ia pun kembali ke rumah petani tersebut dengan pasrah karena mengetahui ia akan menghadapi bahaya ini sendirian.
   Pada suatu malam, terdengar suara keras perangkap tikus itu berbunyi. Sang petani dan istrinya pun terbangun dan melihat korban apa yang didapat. Ternyata buntut seekor ular berbisa terperangkap di situ. Buntut ular berbisa yang terperangkap tersebut membuat ular semakin ganas dan menyerang istri sang petani tersebut.
  Sang petani pun membunuh ular tersebut, meski ia membunuh ular tersebut, istrinya masih harus dibawa ke rumah sakit. Karena luka gigitan ular berbisa itu. Beberapa hari kemudian istrinya mengalami demam, lalu istrinya minta dibuatkan sup daging ayam oleh suaminya. Dengan segera sang suami pun menyembelih ayamnya untuk dibuat sup tersebut.
  Tetapi penyakit sang istri tidak kunjung reda. Ada seorang tetangga yang bilang bahwa hati kambing bisa menyembuhkan istrinya. Ia lalu menyembeleh kambingnya untuk mengambil hatinya tapi istrinya tetap tidak sembuh dan akhirnya istri petani tersebut pun meninggal dunia.
  Banyak sekali orang yang datang saat pemakaman istri sang petani itu. Sehingga sang petani harus menyembelih sapi itu supaya bisa memberi makan para pelayat yang datang. Dari kejauhan sang tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian sudah tidak melihat lagi perangkap itu karena sudah tidak digunakan lagi.
 "SUATU HARI KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG YANG MENGALAMI KESULIAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA, COBALAH PIKIRKAN SEKALI LAGI".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian, makna, dan peran musik tradisional nusantara

KERAJAAN MEDANG KAMULAN

KERAJAAN MATARAM KUNO DINASTI SYAILENDRA