Jumlah utang Indonesia terhadap luar negeri tahun 2017
April 2017, utang luar negeri Indonesia tembus Rp 4.365 triliun
Selasa, 27 Juni 2017 07:13Reporter : Idris Rusadi Putra
Utang. ©Shutterstock
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) melansir data terbaru mengenai posisi utang luar negeri Indonesia. Per April 2017, utang luar negeri Indonesia tercatat sebesar USD 328,17 miliar atau setara dengan Rp 4.365 triliun (kurs hari ini). Angka utang ini naik dibanding bulan sebelumnya atau Maret 2017 yang tercatat hanya USD 326,45 miliar.
Posisi utang per April 2017 ini juga naik dibanding Desember 2016 yang hanya USD 317,27 miliar.
Dikutip dari data resmi Bank Indonesia, utang luar negeri Indonesia sebesar USD 328,17 miliar ini terdiri dari utang luar negeri pemerintah bersama Bank Indonesia serta swasta.
Porsi utang luar negeri pemerintah sendiri mencapai USD 163,88 miliar dan Bank Indonesia sebesar USD 3,99 miliar. Total utang keduanya adalah USD 167,87 miliar. Total utang ini naik dibanding bulan sebelumnya yang hanya USD 166,09 miliar.
Sedangkan, porsi utang swasta tercatat sebesar USD 160,3 miliar. Angka utang ini naik tipis dibanding bulan sebelumnya di USD 159,99 miliar.
Utang luar negeri swasta juga terbagi menjadi utang perbankan dan utang non-perbankan. Utang perbankan tercatat mencapai USD 27,93 miliar. Sedangkan utang luar negeri non-perbankan tercatat USD 132,36 miliar.
Untuk non-perbankan, terbagi menjadi utang lembaga keuangan bukan bank atau nonbank financial corporation yang mencapai USD 10,17 miliar. Kemudian utang perusahaan bukan lembaga keuangan atau nonfinancial corporation sebesar USD 122,19 miliar.
Bank Indonesia memandang perkembangan utang luar negeri pada April 2017 masih cukup sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi," kutipan keterangan Bank Indonesia di situs resminya.
Komentar
Posting Komentar